Pesawat Tempur Terbaik pada PD I - II



 Junkers JU-87 Stuka


Dengan mesin Jumo 210 Ca (versi Anton) berkekuatan 640 Tenaga Kuda, kecepatan terbangnya masih terbilang lambat, hanya 285 km/jam. Senjata pertahanannya juga terbilang minim. Hanya satu senapan MG 17 kaliber 7,92 mm di sayap. Dalam beberapa hal, satu senapan manual MG 15 kaliber 7,92 mm digunakan gunner (penembak) di kokpit belakang.  

 Junkers JU-87G Stuka

 Pada versi G (Gustav) senjata ini diganti dengan sepasang kanon Flak 18 (BK 3,7) 37 mm, 12 peluru. Maka jadilah Ju-87G sebagai pengebom sekaligus penghancur tank yang mujarab. Oleh karenanya, julukan sebagai Kanonenvogel atau Canonbird maupun Panzernacker (pembelah tank) disandang pula oleh pembom yang masuk ke jajaran kekuatan udara Luftwaffe tahun 1937 ini. 
Bukti konkritnya, dalam Battle of Kursk (rangkaian penyerbuan Jerman ke Soviet, 1943-1944), Hans-Ulrich Rudel yang terbang dengan Stuka sebanyak 2.530 sorti (meskipun tertembak jatuh 30 kali hingga sebelah kakinya harus diganti dengan kaki besi) berhasil memporak-porandakan 519 tank pasukan Tentara Merah. Hasil yang sangat menakjubkan.

Sopwith Camel

Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns

Tercatat sepanjang operasionalny paling tidak telah menjatuhkan 1,200 pesawat terbang musuh.

Me 262 Schwalbe



Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons

Untuk hal inovasi meraih skor mutlak. Menjadi yang pertama untuk jenisny, Me 262 terinspirasi dari ketakutan dan kekaguman, membuatnya menjadi salah satu yang paling ditakuti.
Bagaimanapun, karena pesawat terbang sulit dibuat dan ini yang terkenal adalah mesin bermasalah, produksi pesawat ini sangat sedikit, sepanjang sejarah, pesawat ini hanya beroperasi selama dua tahun. Meskipun demikian, me 262 tetap berada di dalam buku rekor seperti menjadi jet fighter sejati pertama sepenuhnya beroperasi menjadi satu legenda aviasi dan fighter terbaik sepanjang masa.

Supermarine Spitfire

Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon

Digunakan di semua kawasan Britania semasa konflik sepanjang Perang Dunia II, Spitfire menjadi simbol dari era kemenangan Inggris.

P-51D Mustang

Manufacturer: North American Aviation
Power Plant: 1600 hp Packard-built Merlin 61 piston engine
Top Speed: 437 mph
Armament: Six wing-mounted .50-caliber machine guns

Dilengkapi dengan tangki eksternal memungkinkan Mustang terbang hingga sejauh 2.000 mil, membuatnya menjadi satu-satunya fighter yang mampu melindungi pesawat bomber sekutu untuk serangan jarak jauh.

Mustang melaksanakan tugasnya dengan sangat baik pada kemunculanny tahun 1944, Tingkat kecelakaan dan kematian bisa dikurangi hingga 75%. Pada kenyataan, P51S Amerika menghancurkan hampir 5,000 pesawat terbang musuh di Eropa ini membuatny menjadi fighter US yang memiliki skor terbanyak dalam operasi di Eropa.