Pasukan Legiun Asing Perancis


Legiun Asing Perancis (Inggris: The French Foreign Legion, Perancis: Légion étrangère) adalah sebuah unit khusus yang unik dalam komando Angkatan Darat Perancis. Unit ini didirikan tahun 1831 sebagai unit militer yang menampung sukarelawan asing karena orang asing dilarang untuk bergabung ke dalam Angkatan Darat Perancis setelah Revolusi Juli di tahun 1830.

Legiun ini kebanyakan digunakan untuk melindungi dan memperluas wilayah kolonial Perancis selama abad ke-19. Namun, legiun ini juga mengambil bagian di semua perang yang melibatkan Perancis termasuk Perang Franco-Prussia dan kedua Perang Dunia.

Walau dianggap sebagai sesuatu yang kuno bagi beberapa pihak, Legiun Asing tetap menjadi bagian yang penting dalam Angkatan Darat Perancis. Unit ini bertahan melalui pemerintahan tiga republik, satu kekaisaran, dua Perang Dunia, jatuh-bangunnya pasukan mobilisasi massa, bubarnya kekuasaan kolonial Perancis dan, yang terakhir, hilangnya Aljazair, tempat lahirnya legiun ini, dari kekuasaan Perancis.

Legiun Asing Perancis terkenal sebagai sebuah unit militer elit yang berlatih bukan hanya terfokus pada kemampuan militer tradisional tapi juga pada pembangunan moral prajurit (esprit de corps). Oleh karena anggotanya berasal dari berbagai negara dengan bermacam-macam kebudayaan, program pembangunan moral prajurit tersebut diterima secara luas sebagai jalan yang cukup kuat untuk membina mereka menjadi sebuah tim. Konsekwensinya, masa latihan seringkali digambarkan tidak hanya sangat melelahkan secara fisik, tapi juga sangat penuh tekanan secara psikis.

Keanggotaan
Barisan Pasukan Legiun Asing dengan seragam saat ini.
Walau mayoritas perwira Legiun Asing adalah warga negara Perancis, sekitar 10% dari semua perwira ini adalah mantan tamtama legiun yang naik pangkat. Sukarelawan asing kebanyakan adalah orang Eropa. Sebelum dan selama Perang Dunia II, banyak orang Yahudi dari Eropa Timur melarikan diri ke Perancis dan berujung pada bergabungnya mereka ke dalam Legiun Asing.

Setelah jatuhnya Nazi (Third Reich atau Kerajaan Ketiga), orang-orang Jerman (sudah menjadi anggota mayoritas dari Legiun Asing sejak lama) diperkirakan berjumlah 60% dari total pasukan, dimana kebanyakan dari mereka datang langsung dari berbagai kamp tahanan Perang Dunia II. Bernard B. Fall, ahli terkemuka di bidang Indocina-Perancis dan penulis buku Street Without Joy dan Hell in a Very Small Place, meragukan jumlah ini dan memperkirakan bahwa paling banyak orang Jerman hanya berjumlah 35% dari jumlah seluruh pasukan Legiun Asing setelah Perang Dunia II. Novel Devil's Guard menggambarkan pengalaman brutal seorang mantan Waffen-SS yang bergabung dengan legiun ini dan bertempur dengan rekan-rekannya sesama mantan SS melawan orang-orang Vietminh di Indocina. Selama pertengahan dekade 1980, sebagian besar Legiun Asing adalah orang-orang berkebangsaan Inggris dan Serbia. Saat ini Legiun Asing mendapatkan anggota-anggota baru dari negara-negara Afrika dan Balkan dengan jumlah yang terus bertambah.

Jabatan-jabatan dalam Legiun Asing secara historis diisi oleh para anggota yang berasal dari negara-negara yang tengah dalam krisis. Walau belum ada penelitian khusus terhadap motif para anggota itu untuk mendaftar di Legiun Asing, sangatlah mungkin bahwa kebanyakan pendaftar ini adalah orang-orang asing yang bertempat-tinggal tidak tetap yang terdampar di Perancis dan menjadi pengangguran. Untuk generasi-generasi yang lebih baru, banyak yang bergabung dengan legiun ini adalan orang-orang yang datang dari keluarga kelas menengah di negara yang kaya seperti Inggris dan Amerika Serikat (dan bahkan dari Perancis sendiri juga).

Pada akhir dasawarsa 1980, Legiun Asing mendapatkan anggota baru yang sangat banyak dari mantan tentara Inggris yang meninggalkan Angkatan Darat Inggris akibat restrukturisasi. Pada satu saat, 2eme REP (Resimen Lintas Udara 2 Legiun Asing) memiliki banyak warga negara Inggris yang menduduki jabatan dalam kesatuan tersebut sehingga muncullah lelucon bahwa unit tersebut bernama 2eme PARA, nama yang merujuk pada Batalyon 2 Resimen Lintas Udara Angkatan Darat Inggris.

Seperti yang sudah-sudah, tamtama Legiun Asing (Legionnaire) dapat memilih untuk mendaftar dengan sebuah nama samaran (disebut "identitas yang dinyatakan") dan sebuah kewarganegaraan yang dinyatakan. Peraturan ini ada untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang ingin memulai kembali hidupnya dengan mendaftar sebagai anggota legiun. Warga negara Perancis dapat mendaftar dengan sebuah kewarganegaraan asing yang fiktif (biasanya dari negara yang juga berbahasa Perancis seperti Kanada atau Monako). Setelah bertugas selama satu tahun, legionnaire dapat mengoreksi situasi mereka dengan identitas asli mereka.
Di masa lalu, Legiun Asing memiliki reputasi sebagai tempat yang menarik bagi para pelaku kriminal yang sedang lari dan yang ingin menjadi tentara bayaran. Di masa sekarang, sistem penerimaan anggota telah dibatasi dengan lebih ketat, dan penyelidikan latar belakang dilakukan pada semua pendaftar. Secara umum, pelaku kejahatan yang telah dijatuhi hukuman dilarang bergabung Legiun Asing.

Setelah bertugas di dalam legiun selama masa tertentu, seorang legionnaire boleh mengajukan permohonan untuk mendapatkan kewarga-negaraan Perancis. Seorang legionnaire dari negara asing bisa meminta kewarganegaraan Perancis setelah bertugas selama tiga tahun. Ia harus bertugas menggunakan nama aslinya dan tidak lagi memiliki permasalahan dengan pemerintahan manapun, dan juga ia harus telah bertugas dengan "honour and fidelity" (kehormatan dan kesetiaan) selama minimal tiga tahun. Warga negara Perancis tidak bisa bergabung dengan nama samaran. Juga, seorang tentara Legiun Asing yang terluka dalam perang membela Perancis dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh kewarganegaraan Perancis langsung di bawah aturan yang disebut “Français par le sang versé” (”French by spilled blood” atau menjadi orang Perancis karena telah menumpahkan darah).

Komposisi
Pasukan Legiun Asing dalam seragam kamuflase gurun masa kini.

Sebelumnya, Legiun Asing tidak ditempatkan di daratan Perancis kecuali di masa perang. Hingga tahun 1962 markas besar legiun ini berada di Sidi-Bel-Abbès, Aljazair. Saat ini, beberapa unit dari Legiun Asing berada di Corsica atau tanah koloni lainnya di luar Perancis, dan sisanya berada di selatan Perancis. Markas besarnya saat ini berada di Aubagne, Perancis, tidak jauh dari kota Marseille.
Saat ini Legiun Asing memiliki sembilan resimen dan satu sub-unit berdiri sendiri:
Di daratan Perancis:
  • 1er REC (Resimen Kavaleri 1 Legiun Asing), bermarkas di Orange (kendaraan lapis baja),
  • 1er RE (Resimen 1 Legiun Asing), bermarkas di Aubagne (markas induk),
  • 2e REI (Resimen Infantri 2 Legiun Asing), bermarkas di Nîmes,
  • 4e RE (Resimen 4 Legiun Asing), bermarkas di Castelnaudary (latihan),
  • 1er REG (Resimen Zeni 1 Legiun Asing), bermarkas di Laudun,
  • 2e REG (Resimen Zeni 2 Legiun Asing), bermarkas di St. Christol.
Di Corsica:
  • 2e REP (Resimen Lintas Udara 2 Legiun Asing), bermarkas di Calvi,
Di Teritori Luar Negeri Perancis dan Kumpulan Koloni:
  • 3e REI (Resimen Infantri 3 Legiun Asing), bermarkas di Guyana Perancis,
  • DLEM (Detasemen Legiun Asing di Mayotte).
Di Afrika:
  • 13 DBLE (Demi-Brigade 13 Legiun Asing), bermarkas di Djibouti.

Kode Kehormatan Anggota Legiun Asing
Setiap legionnaire harus hafal "Kode Kehormatan Anggota Legiun Asing". Para anggota Legiun Asing menghabiskan banyak waktu mempelajarinya, mengucapkannya dan melafalkannya dengan seragam:
  1. Legionnaire, engkau adalah sukarelawan yang membela Perancis dengan "Kehormatan dan Kesetiaan".
  2. Setiap legionnaire adalah saudaramu dalam peperangan, tak peduli apa kewarganegaraan, ras maupun agamanya. Engkau akan mewujudkan hal ini dengan solidaritas yang tinggi yang harus selalu menyatukan semua anggota dari keluarga yang sama.
  3. Hormatilah tradisi, setia pada atasan. Disiplin dan kesetia-kawanan adalah kekuatanmu, keberanian dan kesetiaan adalah sifatmu.
  4. Banggalah dengan status kamu sebagai seorang legionnaire. Engkau menampakkan hal ini lewat pakaian seragammu yang selalu tanpa cela, lewat tingkah-lakumu yang selalu bermartabat namun sederhana, dan lewat tempat tinggal kamu yang selalu bersih.
  5. Sebagai pasukan khusus, engkau akan berlatih dengan keras. Engkau akan memelihara senjatamu sebagai milikmu yang paling berharga. Engkau selalu menjaga kondisi fisikmu.
  6. Sebuah tugas adalah sesuatu yang sangat suci. Engkau akan melaksanakannya hingga selesai dengan cara menghormati hukum-hukum, kode etik perang, konvensi internasional dan, bila perlu, dengan cara mengorbankan nyawamu. (Dimodifikasi pada bulan November 2000)
  7. Dalam peperangan, engkau akan beraksi tanpa kemarahan dan tanpa kebencian. Engkau akan menghormati musuh-musuh yang gugur. Engkau tidak akan pernah meninggalkan rekanmu yang gugur atau terluka, dan tidak akan pernah menyerahkan senjatamu.