Pada dasarnya motto adalah suatu semboyan yang merupakan sebuah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai suatu dasar tuntutan (pegangan hidup, intisari suatu usaha dan sebagainya). Disamping itu, motto merupakan hasil dari suatu proses pengkajian yang mendalam tentang sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia ataupun kelompok manusia (satuan, organisasi dan sebagainya) yang diperoleh melalui pengalaman manusia atau kelompok manusia tersebut.

Banyak moto TNI berasal dari Bahasa Sanskerta atau Jawa Kuno.

* TNI AD: Kartika Eka Paksi
Lambang dan semboyan pada panji Angkatan Darat, Kartika = Bintang ; Eka = Satu ; Paksi = Burung, yang berarti burung perkasa tanpa tanding menjunjung cita-cita luhur. Maksudnya Angkatan Darat yang kuat sentosa menjunjung cita-cita luhur, ialah keluhuran nusa dan bangsa dan keprajuritan sejati.

* TNI AL: Jalesveva Jayamahe (Di laut Kita Jaya)
Unit atau Korps TNI AL:
- Korps Pelaut: Jalesveva Jayamahe (Di Laut Kita Jaya)
- Korps Marinir: Jalesu Bhumyamca Jayamahe (Di Laut dan Darat Kita Jaya)
- Kopaska: Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tiada halangan yang Tak Bisa Ditaklukkan)
- Satuan Kapal Selam: Wira Ananta Rudira (Tabah Sampai Akhir)
- SatFib: Dwi Daya Yudha (Dua Kekuatan Perang)
- Naval Academy: Hree Dharma Shanty (Malu Berbuat Cela)
- PomAL: Wijna Wira Widhayaka (Penegak Hukum Kesatria)
- Janhidros: Jala Citra Praja Yodha (Petakan Laut untuk Kejayaan Bangsa)
- KRI Sultan Hasanuddin-366: Bertempur dan Menang (Fight and Win)

* TNI AU: Swabhuana Paksa (Sayap Tanah Air)
Lambang Swa Bhuana Paksa diciptakan oleh dua anggota TNI AU, Hupudio dan Saridjan, pada awal tahun 1950.   Untuk memenuhi kebutuhan saat itu, maka konsep lambang tersebut digunakan TNI pada surat resmi.   Lambang Swa Bhuana Paksa secara resmi digunakan TNI AU bertepatan dengan peringatan ketujuh Hari Angkatan Perang ketujuh, 5 Oktober 1952 di Jakarta.   Kata0kata Swa Bhuana Paksa adalah sumbangan pikiran Prof. Dr. R. Ng. Poerbacaraka, ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno, yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti ‘Sayap Tanah Air’.   Kata Swa, berasal dari kata Sva’ yang berarti ‘ku sendiri’ (my own).    Kata Bhuana berasal dari kata bhuvana yang artinya ‘dunia’ atau ‘tanah air’.   Kata Paksa (dibaca Paksya), berarti ‘sayap’ atau ‘pembela/pelindung’.   Dengan demikian, Swa Bhuana Paksa adalah Sayap Tanah Air, Pelindung/Pembela Tanah Airku.

* Polri: Rastra Sewakottama . Populer: Melindungi dan Melayani (To Protect and Serve)
Lambang polisi yang bernama Rastra Sewakottama itu berarti "Polri adalah Abdi Utama dari Nusadan Bangsa." Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tribrata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.